ASDP Kenalkan Tarif Baru di Lintasan Galala - Namlea dan Hunimua - Waipirit

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:22:33 WIB

Ambon - ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah resmi mengimplementasikan penyesuaian tarif tiket untuk rute Galala - Namlea dan Hunimua - Waipirit, yang mulai berlaku sejak Jumat, 20 September. Keputusan ini merujuk pada keputusan Gubernur Maluku Nomor 1625 Tahun 2024 yang ditetapkan pada 28 Agustus 2024 mengenai tarif angkutan penyeberangan antar kabupaten/kota di Provinsi Maluku.

Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, menyampaikan bahwa ASDP telah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan berbagai pihak terkait untuk mensosialisasikan perubahan tarif ini. Upaya ini dilakukan agar penyesuaian tarif dapat meningkatkan kualitas layanan penyeberangan dengan menekankan keselamatan dan kenyamanan penumpang.

"Tarif yang ada saat ini masih di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP), yang berarti biaya operasional belum sepenuhnya tercover. Penyesuaian tarif ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas layanan kami," ujarnya.

Sejak 2015 hingga 2024, penyesuaian tarif baru dilakukan satu kali pada tahun 2022 ketika harga BBM meningkat sebesar 32 persen dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800. Beberapa faktor yang mempengaruhi penyesuaian tarif ini termasuk kenaikan biaya operasional, perawatan kapal, serta harga suku cadang yang terus mengalami peningkatan.

Rata-rata inflasi tahunan sebesar 3,53 persen dan kenaikan nilai tukar dollar AS sebesar 18 persen selama periode yang sama juga berdampak pada biaya operasional, termasuk biaya impor suku cadang kapal yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar Rupiah.

Sebelumnya, tarif penyeberangan di lintasan Galala - Namlea berada 17 persen di bawah HPP, sedangkan lintasan Hunimua - Waipirit 32 persen di bawah HPP. Dengan penyesuaian tarif ini, HPP di Galala - Namlea meningkat sebesar 4,2 persen, sementara di Hunimua - Waipirit naik 7 persen.

Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Muhammad Malawat, menekankan pentingnya penyesuaian tarif ini untuk mendukung keberlanjutan operasional badan usaha angkutan penyeberangan dan pelabuhan, serta menjaga keseimbangan ekonomi daerah. "HPP seharusnya mendekati 100 persen, jadi penyesuaian ini sangat diperlukan," tuturnya.

ASDP tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh cukup untuk menutupi biaya operasional dan mendukung investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan peralatan. "Kami berharap penyesuaian tarif ini dapat meningkatkan kualitas layanan dan daya saing ASDP dengan moda transportasi lainnya," tambah Shelvy.

ASDP telah melakukan sosialisasi mengenai penyesuaian tarif ini melalui berbagai saluran, termasuk media massa, media sosial seperti Instagram, serta pemasangan spanduk dan brosur. Berikut adalah tarif baru yang berlaku untuk kedua lintasan di Ambon saat ini:

Halaman :

Terkini