Merayakan 29 Tahun PLN Indonesia Power: Dedikasi untuk Energi Masa Depan

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:14:57 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) merayakan 29 tahun keberadaannya pada 3 Oktober 2024. Selama perjalanan ini, PLN IP telah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Indonesia melalui berbagai inovasi, serta berusaha mencapai tujuan Net Zero Emission pada tahun 2060. Di bawah pimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PLN IP berkontribusi signifikan dalam mengantarkan PT PLN (Persero) ke dalam jajaran 500 perusahaan global teratas.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN Indonesia Power kini bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih visioner. “Kami telah bergerak dari pendekatan yang berfokus pada masa lalu ke arah yang lebih futuristik, siap menghadapi tantangan baru,” ujarnya.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, juga menyoroti bahwa perjalanan menuju 29 tahun ini penuh tantangan. PLN IP telah sukses mengatasi berbagai hambatan dalam penyediaan listrik dan kini bersiap memasuki tahap baru, yaitu Transformasi 2.0, setelah berhasil dengan Transformasi 1.0.

“Dengan bertambahnya usia, PLN Indonesia Power semakin berkomitmen pada keberlanjutan dan siap menjadi pemimpin dalam menghadapi dinamika global,” tambah Edwin.

PLN Indonesia Power kini menjadi salah satu pemain kunci di sektor geothermal, dengan kapasitas pengelolaan mencapai 1.107,5 MW. Perusahaan ini juga aktif mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan lainnya.

Proyek terbaru yang diluncurkan mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 110 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Singkarak 50 MW, dan Saguling 60 MW. Selain itu, Green Hydrogen Plant di Kamojang bertujuan untuk membangun ekosistem hidrogen yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Edwin juga menggarisbawahi keberhasilan PLN Indonesia Power dalam membangun pabrik Solar PV terbesar di Indonesia, sebagai dukungan terhadap program Accelerated Renewable Energy Development (ARED). PLTU Suralaya 9-10, yang menerapkan teknologi Ultra Selective Catalytic Production, juga berkontribusi pada pengembangan pembangkit energi rendah karbon.

Dalam upaya mendukung transisi energi, PLN Indonesia Power meluncurkan proyek Hijaunesia yang dimulai pada tahun 2023, mencakup pengembangan 12 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total kapasitas 1.055 MW.

Perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi melalui berbagai inisiatif, termasuk penerbitan Sertifikat Penurunan Emisi PLTM Gunung Wugul dan penerapan cofiring yang memanfaatkan biomassa.

Edwin menambahkan bahwa untuk mendukung peningkatan kinerja, transformasi digital melalui Advanced Analytics dan Machine Learning menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan aset perusahaan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PLN Indonesia Power, kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini