29 Tahun PLN Indonesia Power: Dedikasi dalam Pengembangan Energi Terbarukan

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:08:23 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) merayakan ulang tahunnya yang ke-29 pada 3 Oktober 2024. Selama hampir tiga dekade, PLN IP telah berperan penting dalam menyediakan listrik untuk Indonesia dengan berbagai inovasi dan terobosan, serta berkomitmen menuju energi ramah lingkungan untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, PLN IP berkontribusi dalam menjadikan PT PLN (Persero) salah satu dari 500 perusahaan global teratas.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menekankan bahwa PLN Indonesia Power kini telah bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih fokus pada masa depan. “Kami telah bergerak dari pandangan yang berorientasi ke belakang ke perspektif yang lebih futuristik, siap menghadapi tantangan yang ada,” ungkapnya.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, juga menyoroti bahwa perjalanan menuju usia 29 tahun ini tidaklah mudah. PLN IP telah menghadapi berbagai tantangan dalam penyediaan listrik dan sekarang bersiap untuk melanjutkan ke fase baru, yaitu Transformasi 2.0 setelah kesuksesan Transformasi 1.0.

“Seiring bertambahnya usia, PLN Indonesia Power menjadi lebih berkelanjutan dan siap untuk memimpin dalam menghadapi tantangan global,” kata Edwin.

PLN Indonesia Power kini menjadi salah satu pemimpin dalam sektor geothermal, dengan kapasitas mencapai 1.107,5 MW. Selain itu, perusahaan juga aktif mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan lainnya untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.

Proyek terbaru yang diluncurkan mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 110 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Singkarak 50 MW, dan Saguling 60 MW. Proyek Green Hydrogen Plant di Kamojang juga berupaya untuk membangun ekosistem hidrogen yang terintegrasi.

Edwin juga menyoroti pencapaian PLN Indonesia Power dalam membangun pabrik Solar PV terbesar di Indonesia, mendukung program Accelerated Renewable Energy Development (ARED). PLTU Suralaya 9-10, yang mengadopsi teknologi Ultra Selective Catalytic Production, turut berkontribusi dalam pengembangan pembangkit energi rendah karbon.

Untuk mendukung transisi energi, PLN Indonesia Power meluncurkan proyek Hijaunesia pada tahun 2023, yang mencakup pengembangan 12 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan kapasitas total 1.055 MW.

Perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi melalui berbagai program, termasuk penerbitan Sertifikat Penurunan Emisi PLTM Gunung Wugul dan penerapan cofiring yang memanfaatkan biomassa sebagai sumber energi.

Edwin menambahkan bahwa transformasi digital melalui Advanced Analytics dan Machine Learning sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan aset perusahaan.

Untuk informasi lebih lanjut tentang PLN Indonesia Power, silakan kunjungi www.plnindonesiapower.co.id.

Terkini