Aksi PLN Indonesia Power Dalam Akselerasi Transisi Energi Dikenal Global

Selasa, 08 Oktober 2024 | 12:28:20 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mewujudkan komitmennya melalui inovasi dalam mengakselerasi transisi energi untuk membantu Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, berbagai upaya telah dilakukan oleh korporasi sehingga aksi ini mendapatkan pengakuan internasional.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menegaskan bahwa transisi energi bukan sekadar program tetapi merupakan komitmen berkelanjutan. Berbagai langkah telah diambil untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari sektor kelistrikan.

"Pengembangan transisi energi bagi kami adalah komitmen berkelanjutan. Penghargaan ini menunjukkan keseriusan kami dalam pengelolaan manajemen energi sesuai dengan standar ISO 50001," ujar Edwin.

Edwin menjelaskan bahwa untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon di sektor kelistrikan, PLN IP juga menerapkan dedieselisasi. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali melalui proyek PLTS Hybrid Nusa Penida.

"Di Nusa Penida, Bali, beban puncak mencapai 11,3 MW. Kami melakukan dedieselisasi dengan PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MW dan Battery Energy Storage System 3 MWh yang dapat berkontribusi sebesar 31 persen saat beban puncak. Listrik yang dihasilkan adalah listrik bersih, karena fokus kami adalah menekan emisi," tambah Edwin.

Edwin juga menjelaskan bahwa dalam menurunkan emisi karbon, PLN Indonesia Power telah melaksanakan program cofiring yang memanfaatkan biomassa sebagai energi primer di pembangkit. Ini merupakan salah satu inovasi untuk mengurangi konsumsi batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"Program cofiring adalah terobosan kami dalam mengakselerasi transisi energi, meningkatkan porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi, dan mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan," jelas Edwin.

Aksi PLN Indonesia Power dalam mengakselerasi transisi energi diakui secara global, terbukti dari penghargaan bergengsi yang diraih di tingkat internasional. Salah satunya adalah ASEAN Energy Awards (AEA) 2024 yang diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy di Vientiane, Laos, bersamaan dengan 42nd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) dan 24th ASEAN Energy Business Forum (AEBF-24).

Melalui dua unitnya, PLN IP berhasil meraih dua penghargaan. PLN IP UBP Bali mendapatkan predikat sebagai Pemenang pada kategori On Grid Local Grid dari ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024 dengan inovasi berjudul PLN IP UBP Bali’s Solar Hybrid Power Plant Transition to Dedieselization in Nusa Penida Island.

Selain itu, PLN IP UBP Priok juga sukses meraih posisi kedua dalam kategori Manajemen Energi di Bangunan dan Industri pada ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024 untuk kategori Industri Besar.

Menteri Energi dan Pertambangan Laos Phosay Sayasone menyatakan bahwa ajang bergengsi ini merupakan apresiasi bagi perusahaan-perusahaan yang telah berkontribusi pada pengembangan energi di kawasan ASEAN.

"Mal ini kami menggelar penganugerahan AEA 2024 sebagai bentuk penghargaan kepada perusahaan yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam pengelolaan energi di kawasan ini. Terima kasih atas dedikasi dan kolaborasi yang diberikan selama penyelenggaraan AMEM ini," ungkap Phosay.

Terkini