PLN Indonesia Power Gandeng ACWA Power dan IHI Corporation dalam Percepatan Transisi Energi Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 17:13:19 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) turut serta dalam Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 dengan memperkenalkan berbagai terobosan dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Dalam acara ini, PLN IP menjalin kerja sama strategis dengan ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk pengembangan green hydrogen terintegrasi. Selain itu, PLN IP juga bermitra dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation dalam pengembangan program ammonia cofiring. Kedua proyek ini ditujukan untuk mengembangkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN IP terus melakukan berbagai inovasi dalam rangka mendukung transisi energi dan mencapai NZE 2060. Pengembangan EBT dan inovasi untuk menurunkan emisi karbon merupakan langkah utama dalam strategi perusahaan.

"PLN Indonesia Power memiliki komitmen kuat untuk menurunkan emisi karbon dari sektor kelistrikan dan juga terlibat dalam mengurangi emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen," ujar Edwin.

Untuk mempercepat pengembangan EBT dan menekan emisi karbon, PLN IP menggandeng mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation. Kerjasama ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi besar EBT yang ada di Indonesia.

Proyek Garuda Hidrogen, yang melibatkan ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia, merupakan salah satu inisiatif besar dalam menghasilkan green hydrogen, produk energi hijau yang dihasilkan dari pembangkit EBT. Proyek ini diperkirakan dapat memproduksi hingga 15 KTPA green hydrogen, memberikan dampak positif bagi perusahaan dalam meningkatkan penggunaan energi hijau.

"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan energi terbarukan yang berkelanjutan. Green hydrogen adalah bagian dari visi beyond kWh yang kami miliki, dan potensi ini sangat besar untuk dikembangkan," jelas Edwin.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menambahkan bahwa green hydrogen menjadi bahan baku utama dalam produksi amonia hijau, yang mendukung keberlanjutan industri pupuk nasional dan berkontribusi pada ketahanan pangan serta pencapaian target NZE 2060.

"Kami memastikan ketersediaan bahan baku yang terbarukan. Menggantikan gas alam dengan air adalah langkah strategis untuk memastikan industri pupuk tetap berkelanjutan," tambah Rahmad.

Vice President South & South East Asia of ACWA Power, Salman Baray, menyatakan bahwa kerja sama dengan PLN Indonesia Power akan menjadi pionir dalam pengembangan green hydrogen untuk mendukung industri rendah emisi dan menekan laju perubahan iklim.

Sementara itu, kerja sama PLN IP dengan IHI Corporation mencakup modifikasi teknologi boiler pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan untuk mendukung program ammonia cofiring. Teknologi ini berperan penting dalam percepatan transisi energi dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, Souichi Nakajima, menyatakan kebanggaannya atas kerja sama ini, yang fokus pada pengembangan teknologi green ammonia untuk mencapai netralitas karbon di pembangkit listrik termal.

"Kami yakin teknologi green ammonia ini akan menjadi langkah besar dalam transisi energi bersih, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia," tutup Souichi.

Terkini