Akselerasi Transisi Energi: PLN Indonesia Power Berkolaborasi dengan Perusahaan Global

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:42:15 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) turut berpartisipasi dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 dengan mengimplementasikan terobosan baru dalam rangka mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah menggandeng mitra global seperti ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk pengembangan green hydrogen terintegrasi. Selain itu, PLN IP juga berkolaborasi dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation dalam pengembangan program ammonia cofiring, yang keduanya bertujuan untuk mengoptimalkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.

Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power telah melakukan berbagai terobosan dalam mempercepat transisi energi, mulai dari pengembangan EBT hingga penerapan inovasi untuk menekan emisi karbon.

"PLN Indonesia Power berfokus pada pengurangan emisi karbon dari sektor kelistrikan, dan kami juga memberikan perhatian terhadap pengurangan emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen," kata Edwin.

Dalam rangka mempercepat pengembangan EBT dan inovasi pengurangan emisi, PLN IP bermitra dengan perusahaan global seperti ACWA Power dan IHI Corporation, yang berperan penting dalam pengembangan EBT di Indonesia.

PLN IP bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia menggarap Garuda Hydrogen Project, yang akan memproduksi green hydrogen. Proyek ini menghasilkan sekitar 15 KTPA green hydrogen yang akan memanfaatkan energi hijau dari pembangkit EBT yang akan dibangun bersama, dan berkontribusi pada peningkatan penggunaan energi hijau di Indonesia.

"PLN IP berkomitmen untuk terus mengembangkan energi terbarukan yang berkelanjutan. Green hydrogen adalah salah satu inovasi di luar kWh yang kami tawarkan, melalui transformasi pembangkit listrik yang lebih hijau," ujar Edwin.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, menambahkan bahwa green hydrogen akan menjadi bahan baku utama dalam produksi green ammonia, yang mendukung keberlanjutan industri pupuk nasional. Dengan menggunakan green hydrogen, Pupuk Indonesia dapat berkontribusi pada ketahanan pangan dan pencapaian target NZE 2060.

"Langkah ini memungkinkan kami mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang tidak terbarukan seperti gas alam, sekaligus memastikan kelangsungan produksi pupuk nasional," ujar Rahmad.

Salman Baray, Vice President South & South East Asia dari ACWA Power, menyampaikan bahwa kerja sama dengan PLN IP menjadi pionir dalam pengembangan green hydrogen yang akan berperan penting dalam industri rendah emisi.

“Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan mendukung upaya penurunan emisi untuk memitigasi perubahan iklim,” ungkap Salman.

Sementara itu, kerja sama antara PLN IP dan IHI Corporation berfokus pada penyesuaian teknologi boiler di PLTU Labuan untuk mendukung program ammonia cofiring. Program ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Edwin menambahkan, "Modifikasi teknologi burner dan vaporizer pada boiler pembangkit ini akan membuka peluang bagi PLN Indonesia Power dan PLN Group untuk menjadi pemimpin di pasar energi hijau global."

Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, Souichi Nakajima, mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap untuk terus berinovasi dalam teknologi energi hijau.

“Kami bangga bermitra dengan PLN Indonesia Power dalam penerapan teknologi green ammonia. Ini akan membawa dampak besar pada transisi energi bersih di Indonesia dan dunia," jelas Souichi.

Terkini