PLN Indonesia Power Jalin Kerja Sama dengan ACWA Power untuk Pengembangan Green Hydrogen

Selasa, 08 Oktober 2024 | 16:15:53 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) berpartisipasi dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024, dengan meluncurkan inovasi untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060. Terbaru, PLN IP menjalin kemitraan dengan ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia untuk pengembangan green hydrogen terintegrasi. Selain itu, PLN IP juga bekerja sama dengan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) Corporation dalam program ammonia cofiring, keduanya bertujuan untuk mengoptimalkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power telah melakukan berbagai inovasi untuk menerapkan transisi energi dan mencapai target Net Zero Emission pada 2060, mulai dari pengembangan EBT hingga penerapan inovasi untuk menurunkan emisi karbon.

"PLN Indonesia Power fokus untuk menekan emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor kelistrikan. Kami juga memperhatikan pengurangan emisi di sektor transportasi melalui pengembangan ekosistem hidrogen," ujar Edwin.

Ia menambahkan bahwa untuk mempercepat pengembangan EBT dan inovasi dalam menurunkan emisi, PLN Indonesia Power melibatkan mitra global seperti ACWA Power dan IHI Corporation, yang merupakan partner dalam mengembangkan potensi EBT di Indonesia.

PLN Indonesia Power, bersama ACWA Power, Pupuk Indonesia, dan PLN Energi Primer Indonesia, sedang menggarap Garuda Hidrogen Project. Proyek ini bertujuan untuk memproduksi Green Hydrogen, hasil dari pemanfaatan energi hijau dari pembangkit EBT yang akan dibangun oleh keempat perusahaan tersebut. Diperkirakan, Green Hydrogen ini akan dihasilkan sebesar 15 KTPA, yang diharapkan dapat meningkatkan penggunaan energi hijau.

"PLN IP berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dalam pemenuhan energi terbarukan yang berkelanjutan. Green Hydrogen merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan melalui pembangkit yang bertransformasi menjadi lebih bersih dan hijau," ungkap Edwin.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa green hydrogen akan menjadi bahan baku utama dalam produksi amonia hijau, yang digunakan dalam pembuatan pupuk urea dan NPK. Ini mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku bagi industri pupuk nasional. Dengan memanfaatkan green hydrogen, Pupuk Indonesia dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan dan pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.

"Kami tidak hanya fokus pada kelancaran produksi, tetapi juga mengamankan ketersediaan bahan baku. Langkah ini akan mengurangi ketergantungan pada bahan baku tidak terbarukan," jelas Rahmad.

Menurut Salman Baray, Vice President South & South East Asia dari ACWA Power, kerja sama antara PLN Indonesia Power dan ACWA Power akan menjadi pelopor dalam pengembangan Green Hydrogen sebagai bahan baku industri rendah emisi.

"Kami optimis bahwa kolaborasi ini dapat mendukung penurunan emisi dan mengurangi dampak perubahan iklim," tuturnya.

Sementara itu, kerja sama antara PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berkaitan dengan penyesuaian teknologi pada boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan untuk mendukung program ammonia cofiring, yang merupakan salah satu cara untuk mempercepat transisi energi.

Edwin menambahkan bahwa untuk melakukan penyesuaian teknologi ini, modifikasi pada burner di boiler PLTU Labuan akan dilakukan.

Dengan kolaborasi ini, PLN Indonesia Power dan IHI Corporation berharap dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan.

"Teknologi burner dan vaporizer dalam modifikasi boiler yang dikembangkan oleh IHI Corporation akan memberikan peluang bagi PLN Indonesia Power dan PLN Group untuk menjadi pemain utama dalam pasar energi hijau global," ungkap Edwin.

Chief Representative Indonesia Business Development Headquarters IHI Corporation, Souichi Nakajima, menyambut baik kerja sama ini dan berkomitmen untuk terus fokus pada teknologi energi hijau yang inovatif. Ia menekankan pentingnya mencapai netralitas karbon melalui cofiring green ammonia dalam fasilitas pembangkit listrik termal.

"Kami sangat bangga dapat bermitra dengan PLN Indonesia Power dalam menerapkan teknologi green ammonia, yang diharapkan akan membawa perubahan signifikan dalam transisi energi bersih, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia," tutup Souichi Nakajima.

Terkini