Dunia apresiasi inovasi PLN Indonesia Power dalam transisi energi hijau

Senin, 07 Oktober 2024 | 12:15:16 WIB

Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mewujudkan komitmennya dengan melakukan inovasi untuk mempercepat transisi energi dalam mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, berbagai upaya telah ditempuh oleh korporasi, dan aksi ini telah diakui oleh dunia.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyampaikan bahwa transisi energi bagi PLN IP bukan sekadar program, melainkan komitmen berkelanjutan. Berbagai aksi korporasi telah dilakukan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor kelistrikan.

“Bagi kami, pengembangan transisi energi bukan hanya program, melainkan komitmen berkelanjutan. Penghargaan ini merupakan bukti keseriusan kami dalam mengelola energi sesuai dengan standar ISO:50001,” ujar Edwin.

Untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan emisi karbon di sektor kelistrikan, PLN IP juga telah melakukan dedieselisasi, seperti yang dilakukan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali pada PLTS Hybrid Nusa Penida.

“Di Nusa Penida, Bali, beban puncak mencapai 11,3 MW. Kami melakukan dedieselisasi pada PLTS Hybrid Nusa Penida sebesar 3,5 MW, ditambah Battery Energy Storage System sebesar 3 MWh, yang berkontribusi sebesar 31 persen pada beban puncak. Listrik yang dihasilkan bersih, karena fokus kami adalah menekan laju emisi,” tambah Edwin.

Selain itu, dalam upaya mengurangi emisi karbon di sektor kelistrikan, PLN Indonesia Power juga melaksanakan program cofiring, yang memanfaatkan biomassa sebagai energi primer untuk pembangkit listrik. Inovasi ini mengurangi penggunaan batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

“Program cofiring ini merupakan salah satu terobosan kami untuk mempercepat transisi energi, meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi, dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor kelistrikan,” jelas Edwin.

Upaya PLN Indonesia Power dalam mempercepat transisi energi juga diakui secara internasional. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan bergengsi yang diraih di ajang ASEAN Energy Awards (AEA) 2024, yang diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy di Vientiane, Laos, bersamaan dengan 42nd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) dan 24th ASEAN Energy Business Forum (AEBF-24).

Melalui dua unitnya, PLN IP berhasil meraih dua penghargaan. PLN IP UBP Bali mendapatkan predikat Winner of the On Grid Local Grid of The ASEAN Renewable Energy Project Awards 2024 melalui inovasi bertajuk "PLN IP UBP Bali’s Solar Hybrid Power Plant Transition to Dedieselization in Nusa Penida Island."

Selain itu, PLN IP UBP Priok berhasil meraih 2nd Runner Up of The Energy Management in Buildings and Industry pada kategori Large Industry of The ASEAN Energy Efficiency and Conservation Best Practice Awards 2024.

Menteri Energi dan Pertambangan Laos Phosay Sayasone menyatakan bahwa ajang bergengsi di tingkat ASEAN ini merupakan bentuk apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang berkontribusi dalam pengembangan energi di kawasan ASEAN.

“Acara penganugerahan AEA 2024 ini merupakan bentuk penghargaan atas kontribusi luar biasa perusahaan-perusahaan dalam pengelolaan energi di kawasan ini. Terima kasih atas dedikasi dan kolaborasinya selama penyelenggaraan AMEM,” ungkap Phosay.

Dalam ajang ASEAN Energy Awards 2024 ini, hadir pula Sekretaris Perusahaan PLN IP Agung Siswanto serta para inovator dari PLN IP UBP Bali dan PLN IP UBP Priok untuk menerima penghargaan dari Menteri Energi dan Pertambangan Laos serta beberapa perwakilan Menteri Energi dari negara-negara ASEAN.

Terkini