Sinergi PLN Indonesia Power dan PGE untuk Kemandirian Energi Panas Bumi

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:20:43 WIB

Jakarta – PLN Indonesia Power bekerja sama dengan Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kolaborasi ini merupakan langkah nyata BUMN dalam memaksimalkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mendukung target Net Zero Emission pada 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Consortium Agreement antara PLN Indonesia Power dan PGE pada acara Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan. Acara tersebut disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, yaitu sekitar 40 persen dari total potensi global, atau sekitar 24.000 MW. Oleh karena itu, energi panas bumi harus terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan listrik rendah emisi dan mendukung ekonomi hijau.

"Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari langkah global dalam membangun ekonomi hijau, mengembangkan industri hijau, dan melakukan transisi ke energi hijau," ujar Joko Widodo.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menambahkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas listrik terpasang sebesar 93 Giga Watt (GW), dengan 13,7 GW atau 15 persen berasal dari EBT. Panas bumi, sebagai salah satu sumber EBT, berperan penting dalam meningkatkan porsi energi hijau di bauran energi nasional.

"Saat ini, kapasitas terpasang dari pembangkit listrik panas bumi mencapai 2,6 GW, terbesar kedua di dunia, dan dalam 10 tahun terakhir, kapasitas ini telah tumbuh dua kali lipat," jelas Bahlil.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa panas bumi menjadi andalan dalam pengembangan EBT. Oleh karena itu, PLN Indonesia Power mengambil langkah strategis dengan bekerja sama dengan PGE untuk pengembangan PLTP Cogeneration (Binary Unit) di wilayah kerja panas bumi PGE, dengan potensi kapasitas mencapai 230 MW.

Proyek yang akan dikembangkan melalui kerja sama ini mencakup PLTP Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Proyek ini merupakan bagian dari upaya percepatan transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional untuk mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) serta target Net Zero Emission.

Direktur Utama PGE Jufli Hadi menekankan bahwa kolaborasi dengan PLN Indonesia Power adalah langkah penting dalam percepatan pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Menurutnya, kerja sama ini akan memberikan manfaat besar dan berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia.

"Kolaborasi adalah kunci dalam menciptakan ekosistem yang mendukung percepatan pengembangan energi panas bumi. Kerja sama ini merupakan salah satu langkah yang perlu kita ambil demi masa depan energi hijau," ujar Jufli Hadi.

Terkini