PLN Indonesia Power Menggalakkan Penggunaan Biomassa untuk Transisi Menuju Energi Terbarukan
- Rabu, 03 April 2024
JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) terus mengembangkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara dalam bahan bakar PLTU (cofiring). Dalam upaya ini, PLN Indonesia Power memperkuat sisi hulu rantai pasok produksi biomassa dengan terus menggali potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan menjalin kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Nani Hendiarti, mengungkapkan bahwa Kemenko Marves aktif mendorong terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU. Hal ini merupakan langkah serius pemerintah Indonesia dalam mengalihkan industri berbasis batubara ke energi terbarukan, dan telah disampaikan pada COP 28 di Dubai pada Desember lalu.
Pemanfaatan biomassa kayu dalam transisi energi harus disertai dengan pemberdayaan masyarakat, diseminasi kebijakan, dan pengembangan standar produk biomassa kayu yang berkelanjutan.
Baca JugaASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLN Indonesia Power telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan rantai pasok biomassa, termasuk melalui program penanaman Hutan Tanaman Energi (HTE) dengan kelompok tani hutan di Banten dan Kabupaten Cilacap.
PLN Indonesia Power terus mengeksplorasi potensi HTE sebagai bagian dari dukungan perusahaan terhadap percepatan transisi energi di Indonesia. Mereka telah menginisiasi kerjasama dengan kelompok tani hutan di berbagai wilayah, mencakup 2253 hektar lahan dari 57 kelompok tani hutan.
Banten menjadi fokus pengembangan HTE, dengan PLN Indonesia Power melalui PT Artha Daya Coalindo menggandeng Kelompok Tani Hutan untuk mengoptimalkan lahan hutan rakyat di sekitar PLTU Banten. Kerjasama ini mencakup 1.313 hektar lahan dengan 19 KTH.
Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, Hanafi Nur Rifai, menjelaskan bahwa saat ini PLN IP telah menerapkan cofiring pada 18 unit PLTU, dengan produksi energi hijau mencapai 496.642 GWh pada tahun 2023 dan 112.951 MWh hingga tanggal 11 Maret 2024. PLN Indonesia Power juga tengah menyiapkan peningkatan cofiring dan telah berhasil menguji 100% pada 4 unit PLTU.
Dalam mendukung program cofiring, PLN Indonesia Power terus mempersiapkan infrastruktur untuk cofiring biomassa di seluruh unit PLTU, termasuk dengan memastikan ketersediaan HTE untuk memastikan kelangsungan pasokan biomassa.
Redaksi
Semarang idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Mulai Rangkaian Perayaan HUT ke-129 dengan Semangat "BRILian dan Cemerlang"
- Minggu, 13 Oktober 2024
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tetap Kuat hingga Akhir 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Menteri Investasi: Proses Perizinan Masih Jadi Tantangan Utama bagi Investor di Indonesia
- Minggu, 13 Oktober 2024
Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp2,84 Triliun pada Awal Oktober 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Berita Lainnya
Keberhasilan PLN Icon Plus Membangun Relasi dengan Media Lewat Penghargaan
- Kamis, 10 Oktober 2024
Media Relations Awards PLN Icon Plus Bukti Kesuksesan Relasi yang Baik
- Rabu, 09 Oktober 2024
PLN Icon Plus Terus Populer di Tengah Masyarakat Lewat Media Relations
- Selasa, 08 Oktober 2024
Penghargaan Media Relations Bukti Komitmen PLN Icon Plus Dalam Relasi Media
- Rabu, 09 Oktober 2024