PLN Indonesia Power Menguatkan Rantai Pasok Biomassa untuk Mendukung Cofiring PLTU
- Selasa, 02 April 2024
JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) terus meningkatkan penggunaan biomassa sebagai alternatif pengganti batubara dalam bahan bakar PLTU (cofiring). Dalam rangka itu, PLN Indonesia Power memperkuat aspek produksi biomassa dengan menggali potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan menjalin kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), menyoroti peran Kemenko Marves dalam mendorong terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU, yang diumumkan pada COP 28 di Dubai Desember lalu. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengalihkan industri batu bara ke energi terbarukan.
Menurut Nani, penggunaan biomassa kayu dalam transisi energi harus diikuti oleh kegiatan pemberdayaan, diseminasi, dan advokasi kebijakan, serta penegakan standar produk biomassa kayu yang berasal dari sumber yang berkelanjutan.
Baca JugaASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024
PLN Indonesia Power, sebagai Subholding Pembangkitan PLN yang melaksanakan cofiring, telah mengembangkan rantai pasok biomassa kayu. Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan rantai pasok biomassa, termasuk melalui program pemberdayaan masyarakat dengan penanaman Hutan Tanaman Energi (HTE).
Dalam kerjasama ini, PLN IP bekerja sama dengan gabungan Kelompok Tani Hutan di Banten dan Kabupaten Cilacap, serta melibatkan petani lokal dalam pemanfaatan lahan pembangkit. PLN Indonesia Power juga telah menjalin inisiatif kerjasama dengan kelompok tani hutan di berbagai wilayah, mencakup 2253 hektar lahan dari 57 kelompok tani hutan.
Banten menjadi salah satu fokus pengembangan HTE, di mana melalui anak usahanya PT Artha Daya Coalindo, PLN Indonesia Power bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan untuk mengoptimalkan lahan hutan rakyat dengan pola agroforestri di sekitar area PLTU Banten, dengan total 1.313 hektar lahan yang melibatkan 19 KTH.
Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, Hanafi Nur Rifai, menambahkan bahwa saat ini PLN IP telah menerapkan cofiring pada 18 unit PLTU dengan total produksi energi hijau pada tahun 2023 sebesar 496.642 GWh. PLN Indonesia Power juga terus mempersiapkan infrastruktur untuk mendukung peningkatan cofiring, termasuk pengembangan HTE untuk memastikan kelangsungan pasokan biomassa.
Redaksi
Semarang idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Mulai Rangkaian Perayaan HUT ke-129 dengan Semangat "BRILian dan Cemerlang"
- Minggu, 13 Oktober 2024
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tetap Kuat hingga Akhir 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Menteri Investasi: Proses Perizinan Masih Jadi Tantangan Utama bagi Investor di Indonesia
- Minggu, 13 Oktober 2024
Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp2,84 Triliun pada Awal Oktober 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Berita Lainnya
Keberhasilan PLN Icon Plus Membangun Relasi dengan Media Lewat Penghargaan
- Kamis, 10 Oktober 2024
Media Relations Awards PLN Icon Plus Bukti Kesuksesan Relasi yang Baik
- Rabu, 09 Oktober 2024
PLN Icon Plus Terus Populer di Tengah Masyarakat Lewat Media Relations
- Selasa, 08 Oktober 2024
Penghargaan Media Relations Bukti Komitmen PLN Icon Plus Dalam Relasi Media
- Rabu, 09 Oktober 2024