PLN Indonesia Power: Mendorong Inisiasi Kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan untuk Pengembangan Biomassa
- Sabtu, 18 Mei 2024
Jakarta - PLN Indonesia Power (PLN IP) terus meningkatkan penggunaan biomassa sebagai pengganti batubara dalam bahan bakar PLTU (cofiring). Sejalan dengan itu, PLN Indonesia Power menguatkan aspek produksi biomassa dengan terus mengeksplorasi potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan menjalin kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Nani Hendiarti, Kemenko Marves berperan aktif dalam mendorong terbitnya Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa pada PLTU. Peraturan tersebut telah disampaikan saat COP 28 di Dubai pada Desember lalu.
Nani menyatakan, langkah ini menegaskan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mengarahkan industri dari batubara menuju energi terbarukan.
Baca JugaASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024
Dalam proses transisi energi, penggunaan biomassa berbasis kayu perlu didukung dengan kegiatan pemberdayaan, penyebarluasan informasi, advokasi kebijakan, serta pembentukan standar produk biomassa kayu yang berkelanjutan.
Sebagai Subholding Pembangkitan PLN, PLN Indonesia Power telah mengembangkan rantai pasok biomassa berbasis kayu. Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengungkapkan bahwa PLN Indonesia Power telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pasokan biomassa, termasuk melalui program penanaman Hutan Tanaman Energi (HTE) dengan kelompok masyarakat lokal.
PLN Indonesia Power terus mengeksplorasi potensi HTE sebagai dukungan terhadap percepatan transisi energi di Indonesia. Ini termasuk kerjasama dengan kelompok tani hutan di berbagai wilayah, dengan total 2253 hektar lahan yang dikelola oleh 57 kelompok tani hutan.
Banten menjadi fokus utama pengembangan HTE, di mana PLN Indonesia Power bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan untuk mengoptimalkan lahan hutan rakyat dengan pola agroforestri di sekitar area PLTU Banten, dengan total 1.313 hektar lahan yang terlibat.
Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, Hanafi Nur Rifai, menyatakan bahwa PLN IP telah menerapkan cofiring pada 18 unit PLTU, dengan total produksi energi hijau pada tahun 2023 sebesar 496.642 GWh. Sedang secara bertahap, PLN Indonesia Power sedang mempersiapkan peningkatan cofiring dan telah berhasil melakukan uji coba 100% pada 4 unit PLTU.
Hanafi juga menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power terus mempersiapkan infrastruktur penunjang cofiring biomassa di seluruh unit PLTU, termasuk persiapan HTE untuk menjamin kelangsungan pasokan biomassa sebagai bahan bakar.
Redaksi
Semarang idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Mulai Rangkaian Perayaan HUT ke-129 dengan Semangat "BRILian dan Cemerlang"
- Minggu, 13 Oktober 2024
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tetap Kuat hingga Akhir 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Menteri Investasi: Proses Perizinan Masih Jadi Tantangan Utama bagi Investor di Indonesia
- Minggu, 13 Oktober 2024
Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp2,84 Triliun pada Awal Oktober 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Berita Lainnya
Pemberdayaan UMKM Jadi Andalan PLN Indonesia Power untuk Kesejahteraan Masyarakat
- Rabu, 09 Oktober 2024
UMKM PLN Indonesia Power Ciptakan Kesejahteraan dan Pemberdayaan Masyarakat
- Rabu, 09 Oktober 2024
PLN Indonesia Power Kembangkan UMKM untuk Tingkatkan Kesejahteraan
- Minggu, 13 Oktober 2024
Program UMKM PLN Indonesia Power Jadi Solusi Kesejahteraan Masyarakat
- Kamis, 10 Oktober 2024