Aksi Nyata PLN Indonesia Power (PLN IP) dalam Memperkuat Komitmen Transisi Energi Melalui Kerja Sama Pengembangan Panas Bumi

Jakarta – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi nasional melalui kerja sama strategis dengan PT Geothermal Energy Tbk (PGE). Kedua perusahaan telah menandatangani Joint Development Agreement (JDA) untuk mengembangkan proyek co-generation di PLTP Ulubelu dan PLTP Lahendong. Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan tambahan kapasitas listrik sebesar 45 MW, yang seluruhnya berasal dari sumber energi panas bumi yang ramah lingkungan.

Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PLN IP untuk meningkatkan bauran energi terbarukan dalam portofolio pembangkitnya. Dengan memanfaatkan potensi panas bumi yang melimpah di Indonesia, PLN IP turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

**Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN IP**, menjelaskan, "Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Pemanfaatan energi panas bumi merupakan langkah penting dalam transisi energi Indonesia menuju sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. PLN IP berkomitmen untuk terus berinovasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tersebut."

Baca Juga

ASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024

PLTP Ulubelu dan PLTP Lahendong merupakan dua lokasi strategis yang memiliki potensi panas bumi yang besar. Dengan menggabungkan keahlian dan pengalaman masing-masing, PLN IP dan PGE optimis dapat memaksimalkan potensi tersebut dan menghasilkan energi listrik yang handal dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Proyek co-generation ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, antara lain melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, proyek ini juga akan memberikan kontribusi positif bagi pelestarian lingkungan melalui pengurangan emisi gas rumah kaca.