PLN Indonesia Power: Mengurangi Emisi Karbon dan Menghemat Impor BBM
- Senin, 22 Juli 2024
JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah membuat langkah besar dalam memajukan penggunaan energi bersih, terutama dalam sektor transportasi. Mereka kini menyediakan stasiun pengisian kendaraan hidrogen, atau Hydrogen Refuelling Station (HRS), yang menarik perhatian Pemerintah Australia.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, berkomitmen mendukung transisi energi dengan menyediakan solusi energi alternatif yang rendah emisi melalui HRS. Hidrogen dianggap efektif dalam mengurangi emisi karbon, mengingat sektor transportasi menyumbang 44 persen dari total emisi karbon di Indonesia. Edwin menjelaskan, "Hidrogen adalah energi yang minim emisi. Dengan adanya HRS, kami mendukung transisi energi yang penting bagi Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060."
HRS pertama di Indonesia ini menjadi objek studi bagi delegasi dari Department of Climate Change, Energy, the Environment and Water (DCCEEW) Kedutaan Besar Australia. Selain mengunjungi stasiun pengisian hidrogen, delegasi juga mendapatkan informasi tentang Hydrogen Generator dan Hydrogen Center, yang berfungsi sebagai pusat pelatihan hidrogen.
Baca JugaASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024
Edwin menjelaskan bahwa HRS di Senayan, Jakarta, menggunakan teknologi mutakhir yang menjamin proses pengisian hidrogen aman dan efisien. "Sistem ini dilengkapi sensor canggih yang mendeteksi kebocoran dan memutus aliran gas secara otomatis jika terjadi masalah," katanya.
Mr. David Fredericks, Sekretaris DCCEEW, mengungkapkan kekagumannya terhadap pencapaian PLN Indonesia Power dalam membangun stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia. Menurutnya, pemanfaatan hidrogen untuk kendaraan adalah pencapaian luar biasa yang menandai masa depan energi terbarukan di Indonesia. "PLN IP seharusnya sangat bangga dengan kecepatan pembangunan fasilitas ini dan komitmen mereka terhadap hidrogen sebagai bagian dari masa depan energi terbarukan Indonesia," ujar Fredericks.
Hidrogen untuk HRS Senayan dipasok dari 22 GHP milik PLN. Selain 21 GHP yang sudah ada, PLN baru saja menambah 1 GHP di PLTP Kamojang. Total GHP ini dapat memproduksi 203 ton green hydrogen per tahun, dengan 75 ton digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit dan 128 ton untuk mendukung kendaraan hidrogen. Kapasitas produksi tersebut cukup untuk mengisi 438 mobil dalam setahun, dengan asumsi setiap mobil menempuh 100 km per hari.
Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga dapat mengurangi impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mengurangi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.
Keberhasilan ini merupakan salah satu banyak pencapaian transformasi PLN IP di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. PLN IP terus fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dan pengurangan emisi karbon untuk mencapai target Net Zero Emissions 2060, sejalan dengan visi PLN untuk menjadi perusahaan global yang masuk dalam Top Fortune Global 500.
Redaksi
Semarang idxcarbon adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BRI Mulai Rangkaian Perayaan HUT ke-129 dengan Semangat "BRILian dan Cemerlang"
- Minggu, 13 Oktober 2024
OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit Perbankan Tetap Kuat hingga Akhir 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Menteri Investasi: Proses Perizinan Masih Jadi Tantangan Utama bagi Investor di Indonesia
- Minggu, 13 Oktober 2024
Bank Indonesia: Modal Asing Keluar Rp2,84 Triliun pada Awal Oktober 2024
- Minggu, 13 Oktober 2024
Berita Lainnya
Sukses di Media Relations Awards, PLN Icon Plus Perkuat Citra Positif
- Minggu, 13 Oktober 2024
PLN Icon Plus Menorehkan Prestasi di Media Relations Awards Berkat Reputasi Positif
- Minggu, 13 Oktober 2024
PLN Icon Plus Sukses Raih Penghargaan Berkat Program Komunikasi Terbaik
- Minggu, 13 Oktober 2024
PLN Icon Plus Terus Bangun Reputasi Positif, Raih Media Relations Awards
- Senin, 14 Oktober 2024
Penghargaan Media Relations: PLN Icon Plus Perkuat Reputasi di Mata Publik
- Senin, 14 Oktober 2024