Pemberdayaan Masyarakat Lewat UMKM Inovatif oleh PLN Indonesia Power

Jakarta – PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pembangkitnya. Melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang, PLN IP mengimplementasikan berbagai inovasi untuk memberdayakan masyarakat pesisir utara Pulau Jawa, sebagai bagian dari upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa UBP Semarang telah menjalankan program pendampingan bagi kelompok petani ikan dan UMKM pengolahan hasil tangkapan ikan di wilayah Semarang.

“PLN IP UBP Semarang melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan pemberdayaan masyarakat, berdasarkan pemetaan sosial yang dilakukan oleh perusahaan,” jelas Edwin. “Karena lokasi pembangkit berada di area pesisir, kami menghadapi tantangan dalam mengembangkan program yang relevan dengan masyarakat setempat,” tambahnya.

Baca Juga

ASDP Menjadi Perusahaan Unggulan dalam Human Capital dengan Gold Award di IHCA X 2024

Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk menciptakan rantai nilai yang menghasilkan ekonomi sirkuler di tengah masyarakat. PLN IP bermitra dengan kelompok nelayan di Kelurahan Tanjung Mas untuk mengembangkan potensi kelautan melalui keramba jaring tancap. Melalui pendampingan ini, kelompok nelayan mampu meraih omzet hingga Rp60 juta per bulan.

“Dalam program pemberdayaan masyarakat, fokus kami adalah pada komunitas yang terdampak langsung oleh aktivitas pembangkit. UBP Semarang memberikan bantuan seperti peningkatan kapasitas kelompok, penyediaan alat produksi bagi nelayan, dan benih ikan bandeng,” kata Erwin.

Selain itu, PLN IP UBP Semarang bekerja sama dengan kelompok pengolah ikan seperti Koperasi Prima Indo Sutera dan Poklahsar Putri Laut untuk menjual ikan bandeng dari nelayan. Mereka juga didukung oleh local hero yang membantu dalam pengembangan kapasitas, penyediaan peralatan, pemasaran produk, hingga sertifikasi.

PLN IP UBP Semarang juga menerapkan inovasi berupa Low Temperature High Pressure Cooker (LTHPC), yang menggunakan sisa turbin compartment sebagai bahan dasar. Penggunaan alat ini meningkatkan efisiensi produksi olahan ikan bandeng, menghemat biaya, dan meningkatkan pendapatan hingga Rp177 juta. Kini, LTHPC menggunakan tenaga listrik untuk meningkatkan efisiensi lebih lanjut.

Kesuksesan program pemberdayaan ini telah direplikasi hingga kelompok ketiga, yaitu Poklahsar Global Milkfish. Ketua Poklahsar Putri Laut, Suhartono, mengungkapkan bahwa program PLN IP sangat membantu usaha mereka, sehingga produksi ikan bandeng meningkat signifikan dari 5 kg menjadi 40–50 kg per sesi masak. Pendapatan 21 UMKM yang tergabung di Poklahsar Putri Laut pun naik sebesar Rp1,1 juta per bulan.

Di sisi lain, PLN IP UBP Semarang juga mengembangkan program UMKM Kopi Endemix dan kelompok tani Berkah Wana Lestari di Ngesrep Balong, Kendal, sebagai bagian dari konservasi lingkungan di area wisata. Produk Kopi Endemix kini telah berhasil menembus pasar nasional.

Erwin menambahkan bahwa PLN IP UBP Semarang juga berperan dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan penyerapan karbon melalui pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Kendal. Pemberdayaan ini berdampak pada peningkatan pendapatan kelompok tani kopi hingga Rp315 juta dan UMKM Kopi Endemix mencapai Rp100 juta pada Juli 2024.

Local hero UMKM Endemix, Wahyudi, menyatakan bahwa program PLN IP telah mengubah perilaku masyarakat yang dulunya merusak lingkungan menjadi lebih peduli dan aktif menjaga alam. Selain itu, 15 pemuda desa kini mendapatkan penghasilan rata-rata Rp1,03 juta per bulan, serta keterampilan baru sebagai barista dan pengelola desa wisata.